Senin, 19 April 2010

KRISIS HATI

Hati yang krisis adalah hati yang berlawanan dengan kehendak Allah. Hati yang krisis mengandung arti hati yang lepas kendali terhadap kesenangan-kesenangan sendiri. Hati seperti ini terlalu lama mati dan hukumannya adalah kematian hati yang kekal dan berdampak pada keputusasahan yang dampaknya serius pada kehidupan kita. Ada suatu contoh : Ketika kita jatuh dalam dosa yang sama berkali-kali, kita akan menyerah dan tunduk pada kuasa kotor tersebut. Berkali-kali kita berusaha bangkit dan kembali pada hati Yesus, tapi kita tetap lakukan kehendak-kehendak yang kotor. Inilah yang dinamakan HATI YANG KRISIS.

Hati yang krisis itu tumbuh saat kita lupa untuk memuji Allah dengan setia. Hati yang krisis bisa terjadi bila iman kepada Allah berubah kepada keinginan-keinginan sesaat kita. Inilah iman yang tumbuh, tetapi lari dan turuti keinginan-keinginan kita semata. Ada suatu KALIMAT yang tepat untuk menjelaskan keimanan yang krisis seperti ini yaitu : HATI YANG KALUT DAN BERBALIK KEPADA DOSA.

Krisis dalam hati yang bermula dari hati yang kotor selalu berawal dari niat hati yang kotor pula. Krisis hati yang berasal dari hati yang bersih, selalu berlalu dengan kehendak-kehendak hati yang kotor, namun ketika ia berbalik kepada Allah dengan sungguh, krisis itu akan berlalu. Krisis seperti ini adalah krisis yang tumbuh lewat perjalanan hidup kita.

Ada kalanya kita lupa baha hati yang krisis adalah sebagai tanda bahwa Allah sedang melihat, melawat, dan mengajak kita untuk kembali.Hati yang krisis adalah tanda dimana iman kita lewat berbagai persoalan hidup akan mampu untuk menjembatani kita untuk kembali kepada Allah. Ada iman yang tumbuh mungkin karena orang beriman. Ada iman yang tumbuh hanya karena orang tersebut jatuh kedalam dosa berkali-kali, dan dalam penyesalan hatinya ia kembali kepada Yesus dengan sungguh. Ada iman yang tumbuh hanya karena orang merasa kita harus beriman kepada Yesus. Ada iman yang tumbuh hanya karena orang merasa ia berhak untuk memuji Yesus. Iman yang terakhir inilah yang terukur dan harus. Maksudnya adalah iman yang lahir bukan saja karena kita wajib untuk menyembah dan memuji Yesus,  tetapi iman yang lahir dari hati yang punya kepedulian dan hati yang takluk pada hati Yesus dengan sungguh. Iman seperti ini berawal dari hati yang hancur dan kudus kembali berkat kasih kuasa Allah. Iman seperti ini tangguh dan lewat berbagai peristiwa menjadi kuat dan berdiri teguh dihadapan hati Allah. Halelluyah !!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar