Rabu, 21 April 2010

SUARA HATI dan KASIH SETIA ALLAH

Yesus berwajah Allah sehingga Yesus memiliki sifat-sifat Allah. Allah melalui Putra-Nya Yesus Kristus menjadikan langit dan bumi untuk menjaga manusia agar berjalan sesuai dengan kehendak-Nya. Adakalanya manusia jatuh kedalam dosa, dan manusia menjadi takluk pada kehendak hati mereka. Allah lewat berbagai cara mengingatkan mereka agar datang dan bertobat untuk memuji Allah kembali. Allah berfirman : "Akulah Jalan kebenaran dan hidup. Barang siapa datang kepada-KU, ia datang kepada Bapa". Itulah firman Allah yang terungkap dari hati Allah melalui Yesus. Allah melihat bahwa hati manusia penuh dengan dosa sehingga Allah memandang perlu untuk mengajak manusia kembali ke jalan yang benar.

Ada suatu cara dan upaya Allah untuk mengajak manusia untuk kembali yaitu "SUARA HATI" manusia.
Manusia dengan segala keberadaannya memliki suara hati yang peka dan tunduk pada Allah. Manusia lewat hatinya lebih peka terhadap keinginan-keinginan sendiri menyebabkan mereka lupa bahwa Allah melihat, memandang, mengasihi, memelihara, dan mengajak mereka untuk selalu berjalan bersama Allah. Adakalanya kita lupa bahwa Allah yang menjaga dan memelihara sehingga kita larut dalam kesenangan-kesenangan kita. Iblis bisa saja membawa kita dalam cara-cara kotor dan memaksa kita melupakan Allah. Tapi hati Allah yang Kudus dan Tak bernoda selalu memancarkan cahaya-Nya lewat hati Yesus yang kita cintai, untuk selalu menjaga kita.Itulah iman kepada Allah walau kita berkali-kali jatuh lagi kepada dosa yang sama.

Suara hati menjadi cerminan dari hati kita. Hati yang kudus selalu memancarkan kasih yang setia kepada Allah. hati yang kotor tentu saja memancarkan hal-hal sebaliknya. Nah, Allah melihat bahwa manusia perlu menjaga hatinya sehingga hati tersebut benar dan kudus di hadapan Allah. Allah melihat bahwa hati menjadi cerminan Kuasa Allah yang bekerja pada Iman manusia. Nah, hati tersebutlah yang menjadi cara Allah melawat, menyapa manusia. lewat hati seseorang kita jadi tahu iman seperti apa yang kita punya. Itulah ciri Iman kepada Allah.
Lewat suara hatilah Allah menjadikan kita peka kepada kehendak-Nya. Lewat suara hatilah Allah memandang, menjaga, menguji, mengangkat, dan, menyampaikan kepada kita_ lewat pesan-pesan kebenaran yang Allah mau kita lakukan dengan kehendak yang kudus hanya bagi Allah. Itulah iman dari hati bukan dari makanan yang kita makan atau pakaian yang kita pakai.

Kepada dosa yang selalu mewujudkan kehendak hati sendiri dengan melupakan Allah, adakalanya hati kita lebih peka terhadap keinginan-keinginan sendiri. Tetapi wujud nyata kasih Allah kepada kita tetap jelas : "TAK AKAN TERGANTIKAN DAN TAK AKAN BERLALU". Itulah kasih Allah yang percaya dan selalu membawa kita kepada kemurnian hati untuk selalu percaya kepada-Nya.PUJI TUHAN !!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar